Mengambil Ibrah dari kisah Juraij, Ahli Ibadah Bani Israil
Saudara Muslim, didalam Al Qur'an & As-Sunnah banyak kisah-kisah umat terdahulu yang Allah & Rasul-Nya abadikan agar ummat nya bisa mengambil pelajaran & nasehat dari kisah tersebut, diantara kisah itu adalah kisah Juraij seorang Ahli Ibadah dari Bani Israil.
Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:
"Juraij adalah seorang laki-laki yang rajin beribadah. Ia membangun tempat peribadatan dan senantiasa beribadah di tempat itu. Ketika sedang melaksanakan shalat sunnah, tiba-tiba ibunya datang dan memanggilnya; 'Hai Juraij! ' Juraij bertanya dalam hati; 'Ya Allah, manakah yang lebih aku utamakan, melanjutkan shalatku ataukah memenuhi panggilan ibuku? ' Akhirnya ia pun meneruskan shalatnya itu hingga ibunya merasa kecewa dan beranjak darinya.
Keesokan harinya, ibunya datang lagi kepadanya sedangkan Juraij sedang melakukan shalat sunnah. Kemudian ibunya memanggilnya; 'Hai Juraij! ' Kata Juraij dalam hati; 'Ya Allah, manakah yang lebih aku utamakan, memenuhi seruan ibuku ataukah shalatku? ' Lalu Juraij tetap meneruskan shalatnya hingga ibunya merasa kecewa dan beranjak darinya.
Hari berikutnya, ibunya datang lagi ketika Juraij sedang melaksanakan shalat sunnah. Seperti biasa ibunya memanggil; 'Hai Juraij! ' Kata Juraij dalam hati; 'Ya Allah, manakah yang harus aku utamakan, meneruskan shalatku ataukah memenuhi seruan ibuku? ' Namun Juraij tetap meneruskan shalatnya dan mengabaikan seruan ibunya. Tentunya hal ini membuat kecewa hati ibunya. Hingga tak lama kemudian ibunya pun berdoa kepada Allah; 'Ya Allah, janganlah Engkau matikan ia sebelum ia melihat wajah para perempuan pelacur!
Kaum Bani Israil selalu memperbincangkan tentang Juraij dan ibadahnya, hingga ada seorang wanita pelacur yang cantik berkata; 'Jika kalian menginginkan popularitas Juraij hancur di mata masyarakat, maka aku dapat memfitnahnya demi kalian.'
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun meneruskan sabdanya: 'Maka mulailah pelacur itu menggoda dan membujuk Juraij, tetapi Juraij tidak mudah terpedaya dengan godaan pelacur tersebut. Kemudian pelacur itu pergi mendatangi seorang penggembala ternak yang kebetulan sering berteduh di tempat peribadatan Juraij. Ternyata wanita tersebut berhasil memperdayainya hingga laki-laki penggembala itu melakukan perzinaan dengannya sampai akhirnya hamil.
Setelah melahirkan, wanita pelacur itu berkata kepada masyarakat sekitarnya bahwa; 'Bayi ini adalah hasil perbuatan aku dengan Juraij.' Mendengar pengakuan wanita itu, masyarakat pun menjadi marah dan benci kepada Juraij. Kemudian mendatangi rumah peribadatan Juraij dan bahkan menghancurkannya. Selain itu, mereka pun bersama-sama menghakimi Juraij tanpa bertanya terlebih dahulu kepadanya.
Lalu Juraij bertanya kepada mereka; 'Mengapa kalian lakukan hal ini kepadaku? ' Mereka menjawab; 'Kami lakukan hal ini kepadamu karena kamu telah berbuat zina dengan pelacur ini hingga ia melahirkan bayi dari hasil perbuatanmu.'
Juraij berseru; 'Dimanakah bayi itu? ' Kemudian mereka menghadirkan bayi hasil perbuatan zina itu dan menyentuh perutnya dengan jari tangannya seraya bertanya; 'Hai bayi kecil, siapakah sebenarnya ayahmu itu? ' Ajaibnya, sang bayi langsung menjawab; 'Ayah saya adalah si fulan, seorang penggembala.'
Akhirnya mereka menaruh hormat kepada Juraij. Mereka menciumnya dan mengusap darinya. Setelah itu mereka pun berkata; 'Kami akan membangun kembali tempat ibadahmu ini dengan bahan yang terbuat dari emas.' Namun Juraij menolak dan berkata; 'Tidak usah, tetapi kembalikan saja rumah ibadah seperti semula yang terbuat dari tanah liat.'
Akhirnya mereka pun mulai melaksanakan pembangunan rumah ibadah itu seperti semula. [HR : MUSLIM, 4626]
Saudara Muslim, demikian lah kisah Juraij yang Rasulullah kisah kan kepada ummat nya. Banyak ibrah yang dapat sama-sama kita petika dari kisah ini, diantaranya :
1. Kedurhakaan merupakan salah satu sebab dari musibah yang menimpa seorang hamba, sebagaimana yang menimpa Juraij itu semua disebabkan karena ia tidak menjawab panggilan dari ibu nya.
2. Ketika ibadah sunnah bertemu dengan perkara yang wajib maka perkara yang wajib lebih didahulukan dari pada ibadah yang hukum nya sunnah.
3. Kisah ini menerangkan betapa pentingnya menjaga hubungan dengan Allah dimasa lapang, sehingga ketika datang masa-masa sulit Allah pun akan menolong para hamba yang senantiasa ingat pada Nya dikala lapang. Sebagaimana Allah menolong juraij dari fitnah wanita pelacur tersebut.
4. Kisah ini juga menerangkan keadaan orang-orang sholeh ketika mereka tertimpa fitnah musibah, hati mereka tidak lah goncang dan akal mereka tidak juga hilang. Akan tetapi mereka bersegera kembali kepada Allah, sebagaimana yang dilakukan Juraij yaitu bersegera sholat memohon petunjuk & pertolongan pada Allah ketika ia mendapat fitnah yang sangat keji. Dan itu juga merupakan kebiasaan Nabi kita yaitu Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam "Apabila beliau tertekan oleh suatu urusan, beliau mengerjakan shalat". [HR : Abu Dawud : 1124]
5. Kisah ini menjelaskan bagaimana kondisi & tipu daya dari orang-orang jahat yang suka merusak terhadap orang-orang sholeh di setiap zaman dan tempat. Hati mereka tidak pernah tenang, sehingga mereka akan senantiasa berusaha menjatuhkan harkat & martabat orang-orang sholeh dimata masyarakat dengan berbagai macam cara.
6. Didalam kisah ini juga diterangkan bagaimana strategi orang-orang jahat dalam menggunakan wanita sebagai senjata untuk memperdaya ummat ini terkhusus para pemuda nya, mereka menggunakan nya untuk melemahkan semangat kaum muslimin dalam beragama. Sungguh strategi ini sudah mereka jalankan sejak dulu kala. Maka jagalah para wanita kita, bina mereka sehingga menjadi wanita-wanita yang sholehah bukan menjadi senjata yang dimanfaatkan orang-orang yang jahat.
7. Perhatikan!, dimata orang-orang sholeh hanya dengan melihat wajah pelacur saja dapat merusak hati dan mereka menganggap nya sebagai salah satu bentuk ujian. Dalam kisah ini Ibu Juraij hanya mendoakan nya melihat wajah pelacur.
Lalu bandingkan dengan keadaan kita di zaman ini, berbagai macam media dengan mudahnya menampakkan perkara-perkara yang haram dihadapan para pengguna nya, cukup sekali sentuh muncul berbagai macam perkara haram yang dapat menimbulkan syahwat. Maka sudah sepatutnya kita senantiasa berhati-hati karena ini merupakan suatu musibah besar yang menimpa semua kalangan yang sewaktu-waktu dapat mendatangkan kemurkaan dari Allah jika kita lalai dari nya.
8. Terkadang dengan Musibah Allah mengangkat drajat para hamba Nya jika mereka ber husnuzon pada Allah dan bersabar atas Musibah tersebut. Sebagaimana Juraij dalam kisah ini Allah angkat drajat nya dan ia sangat disegani dimata Bani Israel ketika itu.
Semoga Allah subhanahu wa Ta'ala menjadikan kita orang-orang yang senantiasa mengingat Nya Dan menjadikan kita orang-orang yang bersyukur ketika mendapat nikmat dan bersabar ketika mendapat musibah. Amiin
Yasir
07 Okt 2020